Tuesday, January 11, 2011

Sekitar Tenaga dan Penyembuhan spiritual(kerohanian)

Penyembuhan spiritual bukanlah merupakan proses yang misteri sama sekali, melainkan sangat luas dan terbuka, walaupun seringkali cukup kompleks. Teknik-teknik penyembuhan spiritual melibatkan medan energi yang terdapat di sekitar kita masing-masing. Setiap orang memiliki suatu medan energi atau suatu aura yang mengitari dan menembusi tubuh fisikal. Medan ini sangat erat berhubungan dengan kesehatan manusia.

Dalam budaya yang berbeza, energi dikenal dengan nama yang berbeza-beza. Kata ‘energi’ mengacu kepada :Ki dalam kebudayaan Jepun. Chi dalam kebudayaan Cina, Prana dalam kebudayaan Hindu, Qudra dalam kebudayaan Arab

Energi adalah nafas kehidupan yang dipancarkan kepada kita dari Yang Wujud, Yang Maha Perkasa dan Baqa, yang memelihara seluruh manusia beserta seluruh ciptaan-Nya. Energi yang mengatur pola pikir dan emosi kita adalah sumber dari kekuatan hidup kita dan merupakan faktor yang menggerakkan dalam seluruh mahkluk hidup. Ia berputar melalui tubuh kita dan dapat pula digunakan sebagai kekuatan untuk penyembuhan. Itulah yang merupakan sumber dari seluruh pergerakan di dunia ini. Bila tubuh manusia kehilangan nafas kehidupan ini, maka energi asal (atau kekuatan hidup) akan meninggalkannya, membiarkan tubuhnya untuk membusuk. Tubuhnya kembali ke asalnya yang bersifat bumi, dan rohnya kembali ke asal dari energi rohaniah yang bersifat malaikat. Energi ini tak pernah hilang dan tetap ada, tanpa rahasia dari sifat alamiahnya dimengerti oleh ilmu pengetahuan dan pengobatan moden (alopati).

Energi rohaniah yang tak diketahui ini berada di belakang kehidupan setiap titis darah dari mahkluk yang bergerak, pergerakan di balik setiap sel hidup, dan kekuatan penggerak dari gugusan-gugusan bintang dan galaksi-galaksi. Ia membawa kekuatan yang lengkap dan sempurna yang nyata, aktif dan berkesinambungan. Gerakan dari kekuatan ini adalah asli karena tak sesuatupun dapat tumbuh atau hidup di seluruh dunia ini tanpa luput dari pengaruhnya.

Hal ini terutama dapat diterapkan di bumi, di-tempat2 yang tidak ada pepohonan, rumput, sayuran dan benar-benar tak ada kehidupan yang dapat terwujud tanpa halangan dari energi yang tak nampak dan tak diketahui ini. Dengan energi inilah sebuah tanaman kecil, dapat menyeruak di tengah gurun pasir yang demikian luasnya. Kekuatan hidup rohaniah yang energetik ini memegang organ-organ pembuluh darah, dan seluruh bagian tubuh berada di tempatnya. Bila daya hidup tubuh menghilang, maka hubungan antara organ tubuh menjadi berubah dan terganggu, yang akan mengarah kepada kesakitan, disfungsi organ dan gangguan kesehatan secara menyeluruh.

Kekuatan hidup yang bersifat energi rohaniah tersebut menciptakan medan energi di sekitarnya seperti magnet yang di-charger (diberi muatan) dengan kuat atau elektrod. Kekuatan ini merefleksikan energinya melalui sekujur tubuh manusia dan menjadi kekuatan penggerak hidup di belakang seluruh aktiviti dan prosesnya. Kekuatan hidup tersebut tidak hanya memberikan energi kepada tubuh namun juga memberinya identiti. Seperti sebuah atom yang diberi ciri oleh susunan elektron-elektron, proton dan neutronnya—yang sekaligus merupakan komponen energinya - demikian pula kekuatan hidup rohaniah memberikan energi dan identiti pada jasadnya.

Energi penyembuhan spiritual beranalogi dengan air terjun. Bila sebuah air terjun disalurkan dengan cara yang tepat, maka kekuatannya dapat digunakan untuk menghasilkan energi dan memberikan penerangan. Demikian pula, bila aliran darah disalurkan dengan tepat melalui sistem yang seimbang maka kekuatan penggerak dari energi tersebut akan menguatkan energi dari organ-organ yang lemah.

Dalam organ-organ yang kekuatan hidupnya telah melemah dan berkurang, penyembuhan spiritual akan menambah dan mengaktifkan kekuatan-kekuatan vital ini. Teknik penyembuhan spiritual memungkinkan energi hidup untuk menyebar dengan cepat untuk mengaktifkan anggota yang sakit dan menyembuhkannya.

Fenomena yang sama juga terlihat dalam reaksi atom, di mana kekuatan yang dahsyat dibebaskan dari energi internal atom tersebut. Energi yang dihasilkan secara geometris meningkat, sejalan dengan atom yang diaktifkan dan berenergi menyebarkan energinya ke sekitarnya, membangun reaksi berantai dari pembebasan energi.

Prinsip yang sama dari reaksi atom tersebut digunakan oleh para penyembuh spiritual untuk memusatkan dan mengaktifkan kekuatan hidup yang terdapat dalam diri si pesakit. Mirip dengan cara yang digunakan ahli perubatan moden yang mengarahkan laser untuk menyembuhkan bagian tubuh yang terserang, para penyembuh spiritual mengakses reaksi berantai serupa dari energi yang terdapat di dalam tubuh, menyalurkannya ke bagian yang terserang untuk menyembuhkan sakit dan penderitaan. Bila satu organ mulai sembuh, yang lainnya mengunakan energi yang dibebaskan untuk mengaktifkan dan membebaskan energi dalamnya, yang pada gilirannya akan membangun keseimbangan fisiologi dan bebas dari rasa sakit.



Tiga Fasa Penyembuhan Spiritual

Gaya Universal--atau energi kosmik--meliputi energi-energi dari planet-planet, bintang-bintang, serta galaksi-galaksi, dan apapun yang berada di sekitar kita yang membangkitkan medan energi. Gaya yang menyebar ke seluruh bagian yang sangat luas ini memelihara jiwa kita, roh dan energi dalam dari masing-masing individu dan dalam setiap makhluk hidup. Melalui proses perenungan dari penyembuhan spiritual, seseorang dapat mengakses energi penggerak yang terdapat dalam setiap sel di dalam tubuh.

Energi tersebut disalurkan ke korteks otak, yang merupakan pusat proses dari pikiran kita. Dari sana akan difokuskan dan disalurkan secara intens di dalam inti batang otak, yang diaktikan dan dirangsang dengan kekuatan hidup yang sudah terfokus . Pada gilirannya, impuls dikirimkan ke sistem syaraf otonom, mengatur fungsi tubuh, memeliharanya dalam keseimbangan, dan bebas dari rasa sakit. Konsentrasi energi di dalam otak menyusun fasa pertama dari penyembuhan spiritual.

Proses ini pada gilirannya nanti akan merangsang syaraf vagus untuk mengirimkan impuls listrik ke sistem jantung ke simpul sinoatrial, melalui saluran antar simpul, melalui simpul atrioventrikular, menuruni Bundles of His, lalu keluar dari serat Purkinje, lalu ke dalam dinding miokardial untuk memulai sistol. Perpindahan energi yang mengisi jantung ini adalah fasa kedua dari penyembuhan Spiritual. Keadaan-keadaan seperti sakit dada karena kurangnya bekalan darah ke jantung, kegagalan jantung , cardiomiopathy dan tekanan darah tinggi, sebagai tambahan dari banyak penyakit jantung yang berkaitan dengannya, disembuhkan dan pesakit kemudian dapat sihat kembali dan terbebas dari rasa sakit.

Energinya kemudian di pamkan bersamaan dengan darah keluar dari jantung melalui sistem vascular dan dikirimkan ke seluruh tubuh dalam fasa ketiga dari penyembuhan spiritual. Fokus utama dari fasa ketiga ini adalah aorta, yang merupakan saluran bagi gelombang energi yang menyembuhkan yang dibawa oleh darah.

Seiring dengan mengalirnya darah dari jantung, mula-mula dia dialirkan balik ke jantung melalui pembuluh-pembuluh arteri koroner dalam suatu reaksi rantai yang berkesinambungan dan meningkatkan energi di dalam jantung itu sendiri, dengan cara yang mirip dengan matahari meningkatkan cahayanya melalui reaksi intinya sendiri. Siklus ini menghasilkan energi lebih dan lebih banyak lagi, yang dituangkan keluar sistem vaskular dengan titik-titik fokus pada arteri-arteri utama, membekali otak melalui arteri karotid. Ia juga berjalan melewati arteri-arteri subclavian menuju ujung-ujung bagian atas, sirkulasi splanchnic menuju perut, melewati arteri-arteri renal menuju ginjal, dan melalui pembuluh-pembuluh panggul menuju ke ujung-ujung bagian bawah.

Volume titisan darah yang besar bagaikan air terjun yang terjadi dari sungai yang amat besar menuruni sisi jurang dari sebuah gunung yang tinggi. Seluruh tumbuhan dan binatang di sekitar daerah aliran airnya menjadi terawat dan terhidup dengan baik, dan setiap sel di dalam tubuh tersembuhkan ketika gelombang energi rohaniah vital mencapainya.

Sebuah jantung yang sihat akan menguatkan tubuh yang lemah, namun bila jantungnya lemah dan berpenyakit--walaupun dalam tubuh orang yang masih muda--tubuh tak akan sehat dan berusia panjang. Kerana itu, memelihara jantung menjadi prioriti pertama bagi para penyembuh spiritual. Lebih jauh lagi, memelihara otak juga merupakan prioriti penting lainnya untuk menjaga aliran arahan dari otak agar berfungsi dengan semestinya.

BIMBINGAN RASULULLAH SAW UNTUK MERAWAT PENYAKIT FIZIKAL (MEDIC)
(ASAL MUASAL KAEDAH PENYEMBUHAN - JAMPI ILAHIYAH)

Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya menerusi hadis Abu Darda bahawa ia mengkhabarkan : Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :

“Sesiapa yang merasa sakit atau mendapati kawannya sakit, hendaklah ia mengucapkan : ‘Ya Allah Tuhan kami yang ada diatas langit, Maha suci nama-Mu dan Agama-Mu di langit dan di bumi.seperti juga rahmat-Mu di atas langit , turunkanlah rahmat-Mu itu ke bumi. Ampuni lah dosa dan kesalahan kami; Engkau adalah Tuhan orang-orang soleh. Turunkanlah rahmat dari sisi-Mu, kesembuhan dari kesembuhan-Mu terhadap penyakit ini.’ Nescaya dengan izin Allah akan sembuh.”

Manakala dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri bahawa Jibril pernah datang menemui Nabi dan berkata :” Wahai Muhammad, adakah engkau sakit?” Baginda menjawab : “Ya”.
Jibril berkata :”Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala penyakit yang mengganggumu, dan dari setiap jiwa yang jahat, serta dari ‘ain yang membuatmu celaka. Dengan nama Allah , aku meruqyahmu.”

Hadis riwayat Muslim dalam Shahihnya, dari Usman bin Abil Ash diseritakan bahawa ia pernah datang menemui Rasulullah saw menceritakan sakit yang dialaminya di bahagian tubuhnya semenjak ia masuk Islam. Kemudian Nabi saw bersabda : “Letakkan tangan engkau keatas bahagian yang sakit pada badan engkau, baca Bismillah 3 kali dan bacakan 7 kali akan ( doa perlindungan ini ) : “ Aku berlindung dengan kemuliaan Allah dan kekuasanNya daripada keburukan apa yang aku rasakan dan aku bimbangkan.”

Dalam rawatan ini terdapat beberapa hal, diantaranya : Menyebut nama Allah, menyerah urusan kepadaNya, memohon perlindungan dengan kemuliaan dan kekuasaanNya dari bahaya rasa sakit. Semuga cara itu dapat menghilangkan rasa sakit, kemudian diulang-ulang agar lebih mujarab dan lebih mengena. Sama halnya dengan meminum ubat yang juga mesti berulang-ulang agar boleh mengeluarkan zat penyakit. Bilangan yang 7 itu mengandungi keistimewaan tersendiri.

Didalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim ada hadis yang diriwayatkan bahawa Nabi pabila menjenguk keluarganya yang sedang sakit, baginda mengusap tubuhnya dengan tangan kanan baginda sambil berkata :

“Ya Allah, Tuhan sekelian manusia, lenyapkanlah rasa sakitnya, berikanlah kepadanya kesembuhan kerana Engkau Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan kerana pertolongan Mu; kesembuhan yang tidak diiringi dengan sakit yang lain.”

Ruqyah seperti ini mengandungi tawassul kepada Allah melalui kesembuhan rububiyyah dan rahmatNya dengan memberi kesembuhan, sebab memang Allah satu-satunya yang boleh memberi kesembuhan. Sesungguhnya kesembuhan itu hanya berasal dari Nya. Lalu ruqyah ini sudah mengandungi tawassul kepada Allah melalui tauhid, ihsan dan keyakinan kepada Rububiyyah Allah.

Mawlana Shaykh Hisham al-Kabbani

No comments:

Post a Comment